ANALISIS GAYA BAHASA PERTENTANGAN DALAM KONTEN YOUTUBE DARK JOKES OLEH MAJELIS LUCU INDONESIA

ZULFA AMALIA. Analisis Gaya Bahasa Pertentangan dalam Konten YouTube Dark Jokes oleh Majelis Lucu Indonesia. (dibimbing oleh H. Muhammad Darwis dan Hj. Nurhayati).
Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan gaya bahasa pertentangan dalam konten YouTube Dark Jokes oleh Majelis Lucu Indonesia.
Data dalam penelitian ini adalah kalimat-kalimat yang mengandung gaya bahasa pertentangan. Analisis data dilakukan secara kualitatif deskriptif dengan menggunakan pendekatan stilistika linguistik. Sumber data berasal dari video/konten YouTube Dark Jokes dengan judul “Battle Dark Jokes dan Pengen Siaran” oleh Majelis Lucu Indonesia. Pengumpulan data menggunakan metode simak dengan teknik catat. Selanjutnya, populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kalimat yang mengandung gaya bahasa pertentangan yang dimuat dalam konten YouTube Majelis Lucu Indonesia, dengan data yang ditemukan berjumlah empat puluh kalimat. Adapun proses pemilihan sampel menggunakan totally sampling dengan seluruh jumlah populasi dijadikan sampel. Teknik analisis data dilakukan dengan mengidentifikasi setiap gaya bahasa, kemudian megklasifikasikan hasil temuan yang telah dicatat berdasarkan gaya bahasa, dilanjutkan dengan menginterpretasikan data dengan menafsirkan makna setiap gaya bahasa, dan mendeskripsikan data, tahap terakhir yaitu menentukan gaya bahasa yang paling dominan.
Dilihat dari segi bentuknya, ditemukan sepuluh jenis gaya bahasa pertentangan dalam konten YouTube Dark Jokes oleh Majelis Lucu Indonesia dengan data yang ditemukan berjumlah empat puluh kalimat. kesepuluh jenis gaya bahasa pertentangan tersebut adalah gaya bahasa hiperbola, ironi, oksimoron, satire, innuendo, antifrasis, paradoks, apofasis & preterisio, sinisme, dan sarkasme. Terdapat gaya bahasa yang mendominasi, yaitu gaya bahasa ironi dengan hasil 32,5% atau sejumlah tiga belas data dari empat puluh data gaya bahasa yang ditemukan. Gaya bahasa lain yang ditemukan ialah sarkasme yang berjumlah delapan; sinisme berjumlah lima; paradoks berjumlah empat; innuendo berjumlah tiga; hiperbola dan apofasis/preterisio yang masing-masing berjumlah dua; dan oksimoron, satire, serta antifrasis yang masing-masing berjumlah satu. Alasan penggunaan gaya bahasa ironi adalah gaya bahasa yang paling banyak digunakan karena karakteristik konten ini memang merupakan wadah untuk menyampaikan kritik.
Kata kunci: gaya bahasa, pertentangan, YouTube, Dark Jokes, Majelis Lucu Indonesia.