ANALISA OVERLAPPING TULANGAN PADA BALOK BETON BERTULANG RETROFIT TERHADAP PERILAKU LENTUR

Panjang balok beton bertulang sangat bervariasi, sedangkan pada umumnya tulangan yang diproduksi di Indonesia adalah 12 m. Oleh karena itu, penggunaan tulangan dalam bentang panjang menggunakan sambungan. Sambungan lap splices adalah sambungan yang paling ekonomis, dapat dibuat dengan cara menumpuk tulangan yang bersentuhan atau terpisah.
Penyambungan tulangan dapat menyebabkan kekuatan balok beton bertulang menjadi berkurang atau bahkan rusak sehingga diperlukan tindakan rehabilitasi yang dapat berupa retrofit (perbaikan). Retrofit dengan wiremesh dan self compacting concrete (SCC) dianggap dapat memperbaiki struktur bangunan. Overlapping tulangan pada perkuatan balok beton bertulang dengan wiremesh dan self compacting concrete dapat dianalisis dengan metode numerik untuk mengetahui pengaruhnya terhadap perilaku lentur.
Menganalisis perilaku struktur dapat dilakukan dengan menggunakan program berbasis metode elemen hingga. Penerapan metode elemen hingga digunakan dalam beberapa program, antara lain ABAQUS, ADINA, Atena, ANSYS, dll. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis overlapping tulangan pada balok beton bertulang retrofit terhadap perilaku lentur, overlapping dilakukan pada seperdua dan sepertiga dari bentang balok menggunakan perangkat lunak analisis berbasis metode elemen hingga.
Kata Kunci: balok beton bertulang, perilaku lentur, sambungan, retrofit