PERSENTASE PENCAPAIAN TARGET K-LDL PADA PASIEN RAWAT JALAN PENYAKIT JANTUNG DI PUSAT JANTUNG TERPADU RSUP. DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO TAHUN 2019

Pendahuluan: Dislipidemia adalah kelainan dari metabolisme lipid yang ditandai dengan peningkatan maupun penurunan fraksi lipid dalam plasma darah. Kelainan utamanya berupa peningkatan kadar kolesterol total (K- total), kolesterol LDL (K-LDL), trigliserida (TG), serta penurunan dari kolesterol HDL (K-HDL). Penatalaksanaan dislipidemia menjadikan penurunan K-LDL sebagai target utama terapi karena dianggap sebagai lipoprotein aterogenik utama. Pemberian statin high-intensity merupakan pilihan farmakoterapi paling utama. Berdasarkan SCORE risk chart, penyakit jantung ASCVD, ASC, DM, dan penyakit gagal ginjal diklasifikasikan sebagai kategori berisiko sangat tinggi, dengan target terapi yang diharapkan adalah <70mg/dL setelah pemberian high-intensity statin secara optimal.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah target K-LDL pada pasien rawat jalan penyakit jantung di Pusat Jantung Terpadu RSUP. Dr. Wahidin Sudirohusodo tahun 2019 dengan terapi hipolipidemik (statin) telah tercapai sesuai dengan teori yang ada.
Metode: Jenis penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan cross-sectional. Populasi dan sampel kasus adalah pasien PJT RSUP. Dr. Wahidin Sudirohusodo tahun 2019 dengan diagnosis dislipidemia. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah total sampling dan diperoleh dari rekam medis. Data dikumpulkan kemudian dilihat hasil pemantauan laboratorium kadar K-LDL nya setelah riwayat terapi statin.
Hasil: Penelitian dilakukan pada 86 pasien PJT, dimana didapatkan 11 orang (12,8%) yang mencapai target terapi, sedangkan sisanya 75 orang (87,2%) tidak mencapai target terapinya. Secara diagnostik, sampel dengan diagnosis CAD disertai ASCVD lainnya mencapai persentase tertinggi pencapaian target terapi dimana 2 dari 7 (28.5 %) sampel mencapai target terapinya. Jika dilihat dari rentang usia, sampel berusia dewasa atau lebih tua (40-65 tahun) mencapai persentase tertinggi pencapaian target terapi dibandingkan usia yang lebih muda dan lanjut usia, dimana 8 dari 47 (14,5%) sampel usia tersebut mencapai target terapinya. Sedangkan jika dilihat dari jenis kelamin, laki-laki mencapai persentase pencapaian target terapi lebih tinggi dibandingkan perempuan.
Kesimpulan : Jumlah sampel yang mencapai target terapinya jauh lebih sedikit dibandingkan jumlah yang mencapai target terapinya.