ARIS, ASMA (2021) ISOLASI DAN KARAKTERISASI PRODUK HASIL ASETILASI SENYAWA CURCUMINOID DALAM EKSTRAK RIMPANG Curcuma xanthorrhiza Roxb. = ISOLATION AND CHARACTERIZATION OF CURCUMINOIS ACETYLATION PRODUCTS IN THE EXTRACT OF Curcuma xanthorrhiza Roxb. RHIZOME. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.
N011171026_skripsi_02-11-2021 Cover1.jpg
Download (291kB) | Preview
N011171026_skripsi_02-11-2021 Bab 1-2.pdf
Download (1MB)
N011171026_skripsi_02-11-2021 Dapus-lamp.pdf
Download (164kB)
N011171026_skripsi_02-11-2021.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (1MB)
Abstract (Abstrak)
ASMA ARIS. Isolasi dan Karakterisasi Produk Hasil Asetilasi Senyawa Curcuminoid Dalam Ekstrak Rimpang Curcuma xanthorrhiza Roxb. (Dibimbing oleh Muhammad Raihan dan Rosany Tayeb). Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi dan mengkarakterisasi senyawa asetilasi kurkumin dari ekstrak temulawak. Proses isolasi dilakukan dengan metode ekstraksi, partisi ekstrak cair-cair, kromatografi lapis tipis, kromatografi kolom, karakterisasi dilakukan dengan menggunakan instrument spektrofotometer UV/Vis, spektrofotometer IR, dan spektroskopi Nuclear Magnetic Resonance (NMR). Hasil yang diperoleh ekstrak etanol 15,94 gram (rendemen 10,62%), isolat kurkumin 0,20 gram, diasetil kurkumin 0,10 gram, diasetil kurkumin dari temulawak 0,19 gram, diasetil kurkumin ekstrak temulawak 0,04 gram (rendemen 3,2%). Analisis menggunakan spektrofotometer UV/Vis diperoleh absorpsi senyawa pada panjang gelombang kurkumin baku 423 nm, kurkumin temulawak 422 nm, diasetilasi kurkumin baku 396,50 nm, diasetilasi kurkumin ekstrak temulawak yaitu 394,50 nm dan diasetilasi kurkumin temulawak 396,80 yang menandakan adanya ikatan senyawa karbonil yang mengandung gugus fungsi C=O dan ikatan rangkap dua terkonjugasi (alkena terkonjugasi). Analisis FT-IR diperoleh isolat asetil kurkumin yang mengandung gugus fungsi –OH (3510,45 cm-1) dengan intensitas yang kuat. Sedangkan pada produk asetilasi ekstrak temulawak dan isolat diasetil kurkumin dari temulawak terlihat adanya puncak pada 3496, 94 cm-1 dan 3493,09 cm-1, 3446,79 cm-1 dengan intensitas lemah. Analisis 1H-NMR terdapat nilai pergeseran kimia δ2,02-2,58 ppm yang menunjukkan adanya perubahan gugus fungsi hidroksil menjadi asetil. Analisis 13C-NMR pergeseran kimia δ168,81 ppm dan 169,67 ppm yang menunjukkan penambahan gugus karbonil dari molekul asetilasi dan pergeseran kimia 13C-NMR tidak terdeteksi pada kurkumin. Dari hasil dapat dikatakan bahwa diasetil kurkumin dapat diisolasi dan dikarakterisasi dari proses asetilasi ekstrak rimpang Curcuma xanthorrhiza Roxb.
Kata Kunci : Temulawak, Kurkumin, Asetilasi
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > RS Pharmacy and materia medica |
Depositing User: | S.Sos Rasman - |
Date Deposited: | 23 Dec 2021 00:48 |
Last Modified: | 23 Dec 2021 00:48 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/11865 |