Analisa hidrodinamik pada pertemuan Sungai Mahakam dan Anak Sungai Karang Mumus


Nur, Alpian (2021) Analisa hidrodinamik pada pertemuan Sungai Mahakam dan Anak Sungai Karang Mumus. Disertasi thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of Cover]
Preview
Image (Cover)
P0800316019_disertasi_19-10-2021 cover1.png

Download (163kB) | Preview
[thumbnail of Bab I & II] Text (Bab I & II)
P0800316019_disertasi_19-10-2021 1-2.pdf

Download (8MB)
[thumbnail of Full text] Text (Full text)
P0800316019_disertasi_19-10-2021.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (18MB)
[thumbnail of Daftar Pustaka] Text (Daftar Pustaka)
P0800316019_disertasi_19-10-2021 dp.pdf

Download (306kB)

Abstract (Abstrak)

ALPIAN NUR. Analisa hidrodinamik pada pertemuan Sungai Mahakam dan Anak Sungai Karang Mumus (dibimbing oleh Dadang Ahmad Suriamihardja, Muhammad Arsyad Thaha, Mukhsan Putra Hatta)

Setiap aliran sungai memiliki karakteristik yang berbeda-beda, termasuk Pertemuan Sungai Mahakam dan Anak Sungai Karang Mumus. Sungai Karang Mumus dipengaruhi debit hulu dan elevasi pasang surut di hilir. Tujuan penelitian ini memodelkan luas dan lama genangan dan pola sebaran massa air. Metode penelitian dengan observasi lapangan sebagai input yang dibutuhkan simulasi numerik. Pengamatan lapangan meliputi debit hulu Sungai Mahakam yang diperoleh 83,74 m3/dt pada tanggal 25 Juli 2018 dan Pengukuran pasang surut selama 15 hari dari tanggal 14 - 28 Juli 2018 (1-15 Dzulqa'dah 1439) di dua posisi pengamatan yaitu muara Sungai Mahakam (Muara Pegah) dan muara Sungai Karang Mumus. Posisi pertama memiliki kisaran pasang 192,42 cm, dan yang terakhir adalah 114,32 cm. Ada 34 posisi di sepanjang Sungai Mahakam dan Sungai Karang Mumus untuk mengukur salinitas dengan hasil berkisar antara 28 - 0,03 PSU (praktis salinitas unit). Penggenangan, arus dan salinitas telah didistribusikan sebagai peta dengan simulasi numerik menggunakan perangkat lunak HECRAS dan Mike21. Perbandingan antara peta yang diamati dan simulasi numerik memberikan kesepakatan yang baik dengan kesalahan validasi sebesar 6,14% di muara Sungai Mahakam, dan hilir Sungai Karang Mumus sebesar 3,41% dan 6,6%. Luasan genangan maksimum diperoleh seluas 17,018 km2 dengan lama 9 jam dengan kala ulang 20 tahun. Penggenangan Sungai Karang Mumus di pengaruhi oleh elevasi pasang surut di hilir ketika air pasang dan debit Sungai Mahakam saat air surut. Sementara air laut berubah menjadi payau, terdeteksi 14 km dari laut lepas pada saat air pasang selama pasut purnama. Distribusi spasial salinitas secara horizontal untuk SE-1 berkisar 28 - 18 PSU sejauh 5,2 km, SE-2 12 -18 PSU sejauh 7 km, Tercampur dengan baik di daerah SE-3 10 - 12 PSU ditangkap 6,5 hingga 9,8 km dari laut terbuka selama pasut purnama dan perbani, dan SE-4 4 - 10 PSU sejauh 14 km dari laut lepas. Lebih jauh dari laut lepas, SE-5 mendekati air tawar. Salinitas tinggi menyebabkan sedimen melayang mengalami flokulasi hingga jatuh ke sedimen dasar. Sehingga indikasi munculnya bars dimungkinkan dari sebaran spasial salinitas horizontal. Sedangkan intrusi salinitas masih terjadi pada pertemuan Sungai Mahakam dan anak sungai Karang Mumus yang berjarak 60 km dari laut lepas. Nilai salinitas berada di kisaran 0,065 hingga 0,240 PSU. Walaupun terdeteksi minimum, intrusi salinitas laut dapat bergerak lebih jauh ke hulu tergantung besaran debit air tawar.

Item Type: Thesis (Disertasi)
Uncontrolled Keywords: Pasut, Arus, Genangan, Salinitas, dan Pemodelan Numerik
Subjects: T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General)
Depositing User: Andi Milu
Date Deposited: 23 Dec 2021 00:44
Last Modified: 23 Dec 2021 00:44
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/11853

Actions (login required)

View Item
View Item