Sari, Fitria Dwi Ambar (2021) BONGKAR PASANG JILBAB DI KALANGAN MAHASISWI: STUDI KASUS MAHASISWI UNIVERSITAS HASANUDDIN. Skripsi thesis, UNIVERSITAS HASANUDDIN.
E51116003_skripsi_08-12-20211.png cover.png
Download (158kB) | Preview
E51116003_skripsi_08-12-2021.pdf 1-2.pdf
Download (731kB)
E51116003_skripsi_08-12-2021.pdf dp.pdf
Download (118kB)
E51116003_skripsi_08-12-2021.pdf
Restricted to Registered users only
Download (917kB)
Abstract (Abstrak)
Jilbab merupakan salah satu simbol ketaatan bagi seorang muslimah terhadap syari’at agama islam. Namun seiring berjalannya waktu dalam perkembangannya, pemaknaan jilbab ternyata mengalami pergeseran makna yang signifikan, terutama pada cara berpakaian dan penggunaan jilbab. Dulu jilbab hanya kain gelap sederhana dan dianggap kuno, namun tampil cantik dan modis sekarang dapat dinikmati dengan busana Muslimah. Banyak mahasiswi yang berjilbab secara konsisten, sementara mahasiswi lainnya hanya menggunakannya hanya ketika ke kampus.
Penelitian ini dilakukan di Universitas Hasanuddin pada mahasiswi yang melakukan bongkar pasang jilbab. Mahasiswi yang berpartisipasi dalam penelitian ini adalah mahasiswi yang bongkar pasang jilbab. Mereka berjumlah 14 orang yang secara administrative terdaftar pada Universitas Hasanuddin. Mereka bervariasi berdasarkan usia, yakni antara 18 dan 23 tahun.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa meski banyak mahasiswi yang berjilbab, tidak sedikit di antara mereka yang melakukan bongkar pasang jilbab. Hal ini juga tergantung pada bagaimana mereka memersepsikan penggunaan jilbab itu sendiri. Ada yang beranggapan bahwa jilbab hanya aksesoris, pakaian longgar; yang lain menganggap jilbab wajib dikenakan oleh Muslimah, penutup aurat, penutup kepala; yang lainnya lagi menganggapnya sebagai simbol berpakaian dan identitas. Keberagaman pandangan ini membuat mereka juga memiliki alasan yang berbeda-beda yang berkaitan dengan kenapa mereka melakukan bongkar-pasang jilbab, yakni karena ketidak-siapan untuk berjilbab, hanya mengikuti tren fashion, dan karena pengaruh lingkungan. Ini menimbulkan pro-kotra terkait, sehingga menimbulkan keberagaman perlakuan terhadap mereka yang melakukan bongkar pasang jilbab. Perlakuan tersebut diklasifikasikan ke dalam tiga kategori, yaitu: ditegur, diperlakuan sama, dan dicibir, tergantung pada bagaimana hubungan personal antara mahasiswi yang melakukan bongkar pasang jilbab dan yang memperlakukan mereka dalam kaitan dengan prilaku bongkar pasang jilbab.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | H Social Sciences > H Social Sciences (General) |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Antropologi Sosial |
Depositing User: | Nasyir Nompo |
Date Deposited: | 23 Dec 2021 00:22 |
Last Modified: | 23 Dec 2021 00:22 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/11826 |