PENJATUHAN SANKSI PIDANA BAGI ANAK PELAKU TINDAK PIDANA KEKERASAN TERHADAP ANAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Penjatuhan Sanksi Pidana bagi Anak Pelaku Tindak Pidana Kekerasan terhadap Anak dan Pertimbangan majelis hakim sehingga lebih banyak menjatuhkan sanksi pidana penjara dibandingkan sanksi pidana lainnya bagi anak pelaku tindak pidana kekerasan terhadap anak. Penelitian ini merupakan penelitian yuridis – empiris yang menggunakan metode penelitian kepustakaan dan penelitian lapangan sebagai teknik pengumpulan bahan hukum yang kemudian dianalisis secara kualitatif dan disajikan secara deskriptif. Adapun kesimpulan dari penelitian ini, yaitu (1) Penjatuhan Sanksi Pidana bagi Anak Pelaku Tindak Pidana Kekerasan terhadap Anak di Pengadilan Negeri Makassar pada Tahun 2014-2018 sudah terlaksana sesuai yang diatur dalam Undang-Undang Perlindungan Anak tetapi masih terdapat jenis sanksi pidana lain yang belum diterapkan. Sanksi pidana yang diterapkan adalah pidana penjara, pelatihan kerja dan pembinaan dalam Lembaga. Dua sanksi pidana lainnya belum sama sekali diterapkan oleh Hakim pada Pengadilan Negeri Makassar dalam kurun lima tahun terakhir, dan (2) Alasan-alasan yang menjadi dasar pertimbangan majelis hakim sehingga lebih banyak menjatuhkan sanksi pidana penjara dibandingkan sanksi pidana lainnya bagi anak pelaku tindak pidana kekerasan terhadap anak adalah pertimbangan rasa keadilan terhadap korban yang telah menanggung akibat dari perbuatan Anak pelaku. Hal lain yang menjadi pertimbangan hakim adalah usia pertanggungjawaban pidana anak serta berat ringannya perbuatannya. Selain itu tiga aspek yang menjadi pertimbangan Hakim yakni aspek Filosofis, aspek Yuridis dan aspek Sosiologis.
(Kata Kunci: Sanksi, Pidana, Anak Pelaku, Kekerasan Fisik)