HUBUNGAN ANTARA NEUTROPHIL-LYMPHOCYTE RATIO (NLR), PLATELET-LYMPHOCYTE RATIO (PLR) DAN STATUS NUTRISI DENGAN LENGTH OF STAY PADA PASIEN STROK

Latar belakang: Inflamasi ditemukan memiliki hubungan yang kuat dengan terjadinya strok dengan menstimulasi berbagai penanda pro-inflamasi seperti neutrophil-lymphocyte ratio (NLR), platelet-lymphocyte ratio (PLR). Malnutrisi mempengaruhi luaran pasien strok, Length of Stay (LOS), biaya perawatan kesehatan, dan mortalitas.
Tujuan : menilai hubungan antara status inflamasi dan status nutrisi dengan Length of Stay pada pasien strok.
Metode: Studi cross-sectional terhadap 365 pasien strok yang terdiagnosis antara Januari 2018 sampai Desember 2020 yang menggunakan medical record di RS Wahidin Sudirohusodo. Status gizi dievaluasi menggunakan Subjective Global Assessment dan LLA. Respon inflamasi dan prognosis dinilai berdasarkan neutrofil-lymphocyte ratio (NLR) dan platelet-lymphocyte ratio (PLR). Data were analyzed using SPSS version 26.0.
Hasil : Data dari 365 pasien dianalisis, rerata usia pada HS adalah 51.67 (±9.02) tahun dan NHS 54.05 (±9.03) tahun, sebagian besar adalah laki-laki. Rerata NLR pada HS adalah 8,78 (±9.06) dan 6,67 (±9.03) pada NHS, rerata PLR pada HS adalah 214,13 (±146.54) dan 240,34 (±428.84) pada NHS, sedangkan rerata LOS pada HS adalah 12,23 (±8.12) hari dan 8,09 (±7.49) hari pada NHS. Nilai NLR pada kelompok LOS berhubungan secara signifikan terutama pada NHS dengan nilai P= 0,000. Nilai PLR ditemukan ada hubungan namun tidak bermakna secara statistik dengan nilai P=0,946. SGA pada kelompok LOS berhubungan secara signifikan terutama pada HS dengan nilai P= 0,050
Kesimpulan: NLR dan SGA berhubungan signifikan dengan LOS pada pasien strok.