HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN LUARAN KLINIS PASIEN SIROSIS HATI


Herny, Dr. (2021) HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN LUARAN KLINIS PASIEN SIROSIS HATI. Skripsi thesis, UNIVERSITAS HASANUDDIN.

[thumbnail of cover]
Preview
Image (cover)
C117216210_tesis_25-11-2021 cover1.jpg

Download (241kB) | Preview
[thumbnail of bab 1-2] Text (bab 1-2)
C117216210_tesis_25-11-2021 bab 1-2.pdf

Download (1MB)
[thumbnail of daftar pustaka] Text (daftar pustaka)
C117216210_tesis_25-11-2021 dapus.pdf

Download (381kB)
[thumbnail of full text] Text (full text)
C117216210_tesis_25-11-2021.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB)

Abstract (Abstrak)

Latar Belakang: Malnutrisi dapat memperburuk prognosis pasien dengan sirosis hati dan menurunkan kelangsungan hidup. Penyebab malnutrisi pada pasien sirosis adalah multifaktorial, dan biasanya terkait dengan hilangnya nafsu makan, malabsorpsi, dan peningkatan kebutuhan metabolik Penilaian status gizi pasien yang baru dirawat inap merupakan tahap awal dari intervensi gizi yang berdampak pada hasil luaran klinis pasien.

Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara status gizi dengan luaran klinis pada pasien sirosis hati.

Metode: Kami melakukan penelitian kohort retrospektif dengan menggunakan data rekam medik terhadap 102 pasien yang di rawat inap di RS selama Januari 2017 – Mei 2021 di RS Wahidin Sudirohusodo. Dari jumlah tersebut, 87 pasien memenuhi kriteria inklusi. Kami mengevaluasi status gizi dengan metode subjektif dan objektif. Kami menilai status gizi dengan menggunakan Subyektif Global Assesment (SGA), Prognostic Nutritional Index (PNI) dan Total lymfosit Count (TLC) dan hasilnya dihubungkan dengan lama rawat, keparahan penyakit dengan menggunakan skor CTP (Child Pugh Turcotti) dan mortalitas. Data dianalisis menggunakan SPSS versi 25.0.

Hasil: Data yang dianalisis sebanyak 87 pasien, dengan laki-laki 63 orang (72.4%), perempuan 24 orang (27.6%). Penyebab paling banyak adalah infeksi hepatitis B. Pasien diklasifikasi CTP A (10.3%), CTP B (60.9%) dan CTP C (28.7%). Lama rawat rata-rata pasien adalah 15.53 hari dan mortalitas 42.5%. Berdasarkan ketiga parameter penilian status gizi (SGA, PNI dan TLC) semua pasien mengalami malnutrisi ringan sampai berat saat di rawat inap dengan prevalensi dan derajat malnutrisi berbeda-beda tergantung metode penliaian yang digunakan. Malnutisi berat berdasasrkan SGA 49.4%, berdasarkan PNI 88.5% dan berdarkan TLC 28.7%. Uji signifikansi parsial menemukan bahwa TLC berhubungan dengan lama rawat di rumah sakit dengan nilai p (0.025). Namun sebaliknya SGA dan PNI secara statisitik tidak memperlihatkan hubngan yang significan dengan lama rawat, skor CTP dan mortalitas.

Kesimpulan: Malnutrisi pada sirosis hati, seperti yang diidentifikasi oleh TLC memiliki hubungan bermakna dengan lama rawat di rumah sakit.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
Divisions (Program Studi): Fakultas Kedokteran > PPDS - Ilmu Gizi Klinik
Depositing User: Nasyir Nompo
Date Deposited: 20 Dec 2021 02:16
Last Modified: 20 Dec 2021 02:16
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/11752

Actions (login required)

View Item
View Item