Hakim, Dr. Andy (2021) HUBUNGAN ANTARA ANTIBODI IgA anti-dsDNA DENGAN DERAJAT AKTIVITAS NEFRITIS LUPUS BERDASARKAN NILAI PROTEINURIA DIPSTIK. Skripsi thesis, UNIVERSITAS HASANUDDIN.
C101215202_tesis_25-11-2021 cover1.jpg
Download (270kB) | Preview
C101215202_tesis_25-11-2021 bab 1-2.pdf
Download (498kB)
C101215202_tesis_25-11-2021 dapus.pdf
Download (269kB)
C101215202_tesis_25-11-2021.pdf
Restricted to Registered users only
Download (707kB)
Abstract (Abstrak)
Latar Belakang: Lupus eritematosus sistemik (LES) adalah gangguan autoimun multisistem dengan presentasi klinis yang luas meliputi hampir semua organ dan jaringan. Kasus LES di Indonesia mencapai 1.500.000 orang. Antibodi anti-dsDNA bermanfaat sebagai alat untuk diagnosis LES. Antibodi IgA dsDNA dilaporkan memiliki kadar lebih tinggi pada glomerulonephritis. Penilaian yang dapat dilakukan untuk menentukan derajat keparahan kerusakan ginjal yaitu dengan pemeriksaan proteinuria dipstik. Penelitian ini bertujuan untuk melihat adanya hubungan antara IgA anti-dsDNA dengan kejadian Nefritis Lupus yang ditunjukkan adanya peningkatan nilai protein pada pemeriksaan urin.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan desain cross sectional yang dilakukan pada 50 sampel yang terdiri dari 26 sampel LES dengan nefritis lupus dan 24 sampel LES dengan non nefritis lupus dengan metode pengambilan sampel consecutive sampling. Penelitian ini dilakukan di Klinik Reumatologi Makassar dan RS Dr. Wahidin Sudirohusodo dan jejaringnya sejak Januari 2020 hingga sampel tercukupi. Analisis data menggunakan program Statistical Package for Social Science (SPSS) versi 25 dengan uji statistik Chi Square, Spearman dan Independent T test. Hasil uji statistik signifikan jika nilai p<0.05.
Hasil: Pada pasien Nefritis Lupus Antibodi IgA anti-dsDNA positif ditemukan sebesar 84,0%, dan Non Nefritis Lupus 16,0%. Secara statistik menunjukkan hubungan yang signifikan (p<0,05). Terdapat hubungan signifikan antara IgA Anti Ds-DNA dengan nilai Dipstik (p<0,001), dimana persentase Disptik +3 dan +4 lebih tinggi pada IgA positif dibandingkan pada yang negatif. Sedangkan persentase Disptik +2,+1 dan negatif lebih tinggi pada IgA negatif dibandingkan pada yang positif.
Kesimpulan dan saran: Ada hubungan kepositifan Antibodi IgA anti-DsDNA terhadap pasien Nefritis Lupus dan terdapat hubungan kepositifan Antibodi IgA anti-DsDNA terhadap nilai proteinuria dipstik pada sampel LES. Penelitian yang membahas tentang hubungan Antibodi IgA anti-dsDNA pada pasien LES membutuhkan verifikasi pada populasi yang lebih besar. Perlu penelitian yang melibatkan gambaran tingkat histopatologi ginjal pada nefritis lupus serta yang melibatkan perbandingan biomarker antibodi yang berperan pada nefritis lupus.
Kata kunci: IgA anti-dsDNA, Nefritis Lupus, Dipstik Proteinuria
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Kedokteran > PPDS Ilmu Penyakit Dalam |
Depositing User: | Nasyir Nompo |
Date Deposited: | 17 Dec 2021 02:49 |
Last Modified: | 17 Dec 2021 02:49 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/11699 |