PERLAKUAN PENGASAPAN GAMACCA (ANYAMAN BAMBU) DAN DAMPAKNYA TERHADAP SERANGAN JAMUR Fomitopsis palustris


A.M, A. Muhalishah. (2013) PERLAKUAN PENGASAPAN GAMACCA (ANYAMAN BAMBU) DAN DAMPAKNYA TERHADAP SERANGAN JAMUR Fomitopsis palustris. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of Cover]
Preview
Image (Cover)
amuhalisha-3369-1-13-a.muh-1 cover1.jpg

Download (287kB) | Preview
[thumbnail of bab 1-2] Text (bab 1-2)
amuhalisha-3369-1-13-a.muh-1 1-2.pdf

Download (490kB)
[thumbnail of dapus] Text (dapus)
amuhalisha-3369-1-13-a.muh-1 dapus-lam.pdf

Download (3MB)
[thumbnail of full text] Text (full text)
amuhalisha-3369-1-13-a.muh-1.pdf
Restricted to Registered users only

Download (5MB)

Abstract (Abstrak)

ABSTRAK
A.Muhalishah.A.M (M 111 09 001). Perlakuan Pengasapan Gamacca
(Anyaman Bambu) dan Dampak Ketahanannya terhadap Serangan Jamur
Fomitopsis palustris dibawah bimbingan Musrizal Muin dan Sitti Nuraeni.
Gamacca yang merupakan produk turunan dari bambu juga memiliki
berbagai kekurangan seperti rentan terhadap kelembaban sehingga mudah
diserang jamur pelapuk. Serangan jamur pelapuk dapat merusak struktur bambu
dan menjadikan umur pakai gamacca menjadi singkat. Hal ini bisa diatasi dengan
proses pengawetan. Salah satu bentuk proses pengawetan yang biasa dilakukan
masyarakat tradisional adalah dengan cara pengasapan. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui karakteristik gamacca yang telah diasapi dan efektivitas
perlakuan pengasapan dengan menggunakan bahan bakar limbah kayu jati
(Tectona grandis) dalam menekan serangan jamur Fomitopsis palustris.
Penelitian dilakukan dalam dua tahap, yakni proses pengawetan gamacca dengan
cara pengasapan dengan serbuk kayu jati dan pengujian ketahanan gamacca
terhadap serangan jamur F. palustris. Gamacca disiapkan dengan ukuran 10 cm x
10 cm untuk diberi perlakuan pengasapan selama 0 jam, 3 jam, 6 jam, 9 jam dan
12 jam. Selanjutnya, gamacca dipotong dengan ukuran 2 cm x 2 cm dan diuji
ketahanannya terhadap serangan jamur berdasarkan Standar JIS K 1571 (2004).
Setiap perlakuan dilakukan dengan tiga kali ulangan. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa semakin lama proses pengasapan berlangsung, maka warna
gamacca menjadi lebih gelap. Gamacca yang diasapi selama 12 jam adalah yang
paling gelap dibanding dengan yang lain. Rata-rata penurunan bobot gamacca
akibat serangan jamur pada gamacca yang diasapi 0 jam, 3 jam, 6 jam, 9 jam dan
12 jam adalah masing-masing 55,82; 40,81; 34,68; 40,74; dan 43,34%.
Berdasarkan Standar JIS K 1571 (2004), perlakuan pengasapan gamacca dengan
menggunakan bahan bakar serbuk kayu jati belum mampu mencegah serangan
jamur pelapuk dimana disyaratkan penurunan bobot akibat serangan jamur
pelapuk tidak melebihi 3%. Namun demikian, hasil penelitian ini menunjukkan
adanya nilai penurunan bobot pada gamacca yang diasapi jika dibandingkan
dengan gamacca yang tidak diasapi.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: S Agriculture > SD Forestry
Depositing User: Kamaluddin
Date Deposited: 30 Nov 2021 01:07
Last Modified: 30 Nov 2021 01:07
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/11504

Actions (login required)

View Item
View Item