Kinerja Sosial Dan Lingkungan Perusahaan Bumn: Pendekatan Disclosure Dengan Menggunakan Global Reporting Initiative (GRI) Standard

Penelitian ini memiliki tiga tujuan investigasi: (1) kinerja sosial & lingkungan [T1]; (2) hubungan kinerja sosial & lingkungan dengan kinerja keuangan [T2]; dan (3) perbedaan kinerja sosial & lingkungan berbasis tipe industri dan kepemilikan [T3]. T1 dan T3 berbasis stakeholder theory, regulation theory, performance theory dan corporate theory. Adapun metode riset untuk setiap tujuan tersebut adalah content analysis dan mean-whitney-test. T2 berbasis Slack Resources Theory (SLT) dan Good Management Theory (GMT), menggunakan binary logistic regression. Lima isu pokok penelitian ini: (1) kepatuhan hukum & regulasi sosial (ISU1); (2) kepatuhan hukum & regulasi lingkungan (ISU2); (3) kepedulian dampak sosial (ISU3); (4) kepedulian kebijakan & program sosial (ISU4); dan (5) responsif penilaian/scanning lingkungan (ISU5). Populasi dan sampel mencakup 62 perusahaan BUMN Indonesia/ISOE (2008–2018). Hasil T1 menunjukkan skor ESPI-ISOE masih rendah yakni 2.856 (39.00% dari EEV=7.32). Adapun skor lima isu hasilnya variatif: ISU1 0.003 (99.8% dari EEV=1.41); ISU2 0.005 (99.4% dari EEV=0.86);ISU3 0.069 (46.0% dari EEV=0.15);ISU4 0.511 (39.0% dari EEV=1.31); dan ISU5 2.268 (63.20% EEV=3.59). T2 berbasis SLT menunjukkan hubungan kinerja keuangan dengan [ISU1;ISU3;ISU5] adalah positif sedangkan dengan [ISU2;ISU4] adalah negatif. Sementara T2 berbasis GMT menunjukkan hubungan [ISU3;ISU5] dengan kinerja keuangan adalah positif sedangkan [ISU1;ISU2;ISU4] dengan kinerja keuangan adalah negatif. Terakhir, T3 berbasis tipe industri menunjukkan terdapat perbedaan pada [ISU1;ISU3;ISU5] dan tidak ada perbedaan pada [ISU2;ISU4]. Sementara berbasis kepemilikan menunjukkan semua isu terdapat perbedaan. Penelitian ini memberikan implikasi teoritikal, praktis, dan manajerial bagi Kementerian BUMN dan KLHK, pentingnya disclosure dan sinergitas kinerja social & lingkungan dan kinerja keuangan (UU No.19/2003).