EFEK ACTIVE HEXOSE CORRELATED COMPOUND (AHCC®) TERHADAP RESPONS KLINIS DAN IMUNOLOGIK PADA PASIEN TB PARU DAN TB-HIV


M., Jamaluddin (2021) EFEK ACTIVE HEXOSE CORRELATED COMPOUND (AHCC®) TERHADAP RESPONS KLINIS DAN IMUNOLOGIK PADA PASIEN TB PARU DAN TB-HIV. Disertasi thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of cover]
Preview
Image (cover)
C013191033_disertasi_19-10-2021 cover1.png

Download (146kB) | Preview
[thumbnail of bab 1-2] Text (bab 1-2)
C013191033_disertasi_19-10-2021 1-2.pdf

Download (1MB)
[thumbnail of daftar pustaka] Text (daftar pustaka)
C013191033_disertasi_19-10-2021 dp.pdf

Download (480kB)
[thumbnail of full text] Text (full text)
C013191033_disertasi_19-10-2021.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB)

Abstract (Abstrak)

Penelitian ini bertujuan mengetahui (1) respons klinis (keluhan klinis, foto toraks dan sputum BTA) pasien TB paru dan pasien TB paru-HIV sebelum dan setelah pemberian AHCC bulan ke-3 dan bulan ke-6 dibandingkan plasebo, (2) efek immunologis (kadar ekspresi CD4, CD8, kadar IL-6 dan IL-10), dan (3) hubungan antara respons klinis dengan efek immunologi (perubahan kadar CD4, CD8, IL-6 dan IL-10).
Metode : Penelitian ini dilaksanakan di poliklinik paru-DOTS/VCT RSUD Labuang Baji Makassar pada bulan Maret 2020 sampai Desember 2020. Metode penelitan yang digunakan adalah double blind randomized clinical trial. Sampel penelitian sebanyak 60 pasien TB-HIV dan 60 orang pasien TB paru yang terbagi dalam 4 kelompok yaitu 30 pasien TB-HIV yang mendapatkan AHCC dan 30 pasien yang mendapatkan plasebo serta 30 pasien TB paru yang mendapat AHCC dan 30 pasien mendapat plasebo. Pemeriksaan sampel darah untuk kadar CD4, CD8, IL-6 dan IL-10 di Laboratorium PRODIA Makassar.
Hasil : Menunjukkan bahwa respons klinis pasien TB paru dan TB paru-HIV setelah pemberian AHCC lebih baik dibandingkan pemberian plasebo. Keluhan klinis pasien TB HIV yang 100% menghilang setelah pemberian AHCC dibandingkan plasebo yang masih ada keluhan yaitu batuk,sesak napas, penurunan berat badan, mual, muntah dan diare. Derajat keparahan paru dari gambaran foto toraks pasien dengan sistem NICE skoring didapatkan setelah pemberian AHCC 100% menjadi derajat ringan/sedang sementara pemberian plasebo yang menjadi derajat ringan/sedang hanya 53,3%. Sputum BTA pasien TB-HIV tetap negative karena sampel sudah konversi saat penelitian, Pada pasien TB paru, keluhan klinis yang 100% menghilang setelah pemberian AHCC dibandingkan plasebo adalah batuk, penurunan nafsu makan dan penurunan berat badan. Gambaran toraks dan sputum BTA cenderung sama setelah pemberian AHCC dan plasebo.

Kata Kunci: Respon Klinis, efek immunologi, TB Paru, HIV

Item Type: Thesis (Disertasi)
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
Depositing User: Nasyir Nompo
Date Deposited: 26 Nov 2021 07:09
Last Modified: 26 Nov 2021 07:09
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/11420

Actions (login required)

View Item
View Item