HUBUNGAN DERAJAT PERLEMAKAN HATI DENGAN KADAR HIGH SENSITIVITY C-REACTIVE PROTEIN (hs-CRP) SERUM PADA TIKUS MODEL NON-ALCOHOLIC FATTY LIVER DISEASE (NAFLD) YANG DIINDUKSI DENGAN DIET TINGGI LEMAK TINGGI FRUKTOSA


Tandiari, Delvina (2021) HUBUNGAN DERAJAT PERLEMAKAN HATI DENGAN KADAR HIGH SENSITIVITY C-REACTIVE PROTEIN (hs-CRP) SERUM PADA TIKUS MODEL NON-ALCOHOLIC FATTY LIVER DISEASE (NAFLD) YANG DIINDUKSI DENGAN DIET TINGGI LEMAK TINGGI FRUKTOSA. Thesis thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of Cover]
Preview
Image (Cover)
P062192027_tesis_15-11-2021 cover1.png

Download (82kB) | Preview
[thumbnail of Bab I & II] Text (Bab I & II)
P062192027_tesis_15-11-2021 1-2.pdf

Download (729kB)
[thumbnail of Full text] Text (Full text)
P062192027_tesis_15-11-2021.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)
[thumbnail of Daftar Pustaka] Text (Daftar Pustaka)
P062192027_tesis_15-11-2021 dp.pdf

Download (275kB)

Abstract (Abstrak)

Penelitian ini bertujuan untuk melihat dan menilai hubungan derajat perlemakan hati dan kadar hs-CRP serum pada 24 ekor tikus Wistar jantan dengan permodelan NAFLD. Tikus dibagi menjadi empat kelompok yaitu kelompok kontrol, kelompok tikus yang diinduksi dengan diet tinggi lemak tinggi fruktosa (HFHFD) dengan atau tanpa penambahan karbon tetraklorida (CCl4) dan kelompok tikus yang hanya mendapatkan injeksi CCl4 dengan asupan pakan standar. Penelitian terdiri dari tiga bagian: 1) induksi tikus dengan diet tinggi lemak tinggi fruktosa untuk membentuk tikus permodelan non-alcoholic fatty liver disease (NAFLD); 2) pemeriksaan kadar hs-CRP serum dengan metode ELISA, 3) pemeriksaan histopatologi hepar dengan pewarnaan HE untuk menilai derajat pembentukan steatosis hepar.
Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan berat badan tikus signifikan terjadi pada dua kelompok yaitu kelompok HFHFD dengan injeksi CCl4 (p=0.035) dan juga pada kelompok kontrol (p=0.007). Sedangkan kelompok injeksi CCl4 dengan pakan standar menunjukkan kecenderungan penurunan berat badan pada minggu-minggu akhir penelitian. Setelah delapan minggu perlakuan, data menunjukkan kadar hs-CRP pada ketiga kelompok perlakuan meningkat secara signifikan dibandingkan dengan kelompok kontrol (p=0.001). Pemeriksaan histopatologi hepar menunjukkan 6 sampel pada kelompok kontrol menghasilkan jaringan hepar yang sehat sedangkan sampel pada kelompok HFHFD dengan atau tanpa injeksi CCl4 menunjukkan rata-rata gambaran steatosis hepar yang berat. Pemberian CCl4 sendiri tanpa disertai pemberian diet tinggi lemak memberikan gambaran perlemakan hepar yang ringan.
Hubungan antara derajat perlemakan hati dengan kadar nilai serum hs-CRP dengan uji Spearman menunjukkan hubungan signifikan antara derajat perlemakan hati dengan kadar serum hs-CRP (p = 0.013; correlation coefficient sebesar 0.497). Dimana 11 dari 24 sampel yang mengalami steatosis derajat berat menunjukkan hasil serum hs-CRP yang meningkat, diikuti dengan 6 sampel yang mengalami perlemakan ringan dan sedang juga terbukti mengalami peningkatan kadar hs-CRP serum.
Sebagai kesimpulan, hs-CRP dapat dijadikan sebagai biomarker atau penanda dari kejadian steatosis hepar. Peningkatan hs-CRP menggambarkan beratnya pembentukan steatosis pada pada hepar.

Item Type: Thesis (Thesis)
Uncontrolled Keywords: perlemakan, diet tinggi lemak, fruktosa, CCl4
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
Depositing User: Andi Milu
Date Deposited: 26 Nov 2021 06:56
Last Modified: 26 Nov 2021 06:56
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/11387

Actions (login required)

View Item
View Item