HUBUNGAN RASIO APOB/APOA-1 TERHADAP KEADAAN OBESITAS

MEGAWATI. Hubungan Rasio ApoB/ApoA-I Terhadap Keadaan Obesitas (dibimbing oleh Liong Boy Kurniawan dan Uleng Bahrun).
Obesitas adalah keadaan kelebihan berat badan akibat dari penimbunan lemak tubuh berlebihan. Obesitas dapat menyebabkan dislipidemia yang meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular. ApoA-I merupakan penanda anti-aterogenik sedangkan ApoB merupakan penanda pro-aterogenik. Rasio Apob/ApoA-I menunjukkan kombinasi interaksi faktor pro dan anti-aterogenik yang diharapkan dapat menjadi prediktor proses aterogenitas yang lebih kompleks.
Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan kadar ApoB, ApoA-I dan Rasio ApoB/ApoA-I terhadap derajat obesitas yang diklasifikasikan berdasarkan indeks massa tubuh (IMT). Data pada penelitian ini menggunakan 70 subjek yang terdiri 26 subjek yang tergolong obesitas 1, 18 subjek obesitas 2 dan 26 subjek non obesitas. Kadar ApoB dan ApoA-I diperiksa menggunakan alat Cobas c311/501 dengan metode uji imunoturbidimetri.
Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat perbedaan bermakna kadar ApoB dan Rasio ApoB/ApoA-I pada kelompok subjek obesitas 2 jika dibandingkan dengan kelompok non obesitas (119,06+27,32 mg/dL vs 96,23+20,67, p=0,016 dan 1,48+0,40 vs 1,15+0,36, p=0,006), sedangkan ApoA-I tidak berbeda bermakna. Hasil yang serupa juga ditemukan pada analisis subpopulasi laki-laki maupun perempuan.. Kesimpulan menunjukkan kadar ApoB dan Rasio ApoB/ApoA-I lebih tinggi secara signifikan pada obesitas 2 dibandingkan kelompok non obesitas baik pada populasi laki-laki maupun perempuan.