Efek hepatoprotektif ekstrak etanol daun sambung nyawa (gynura procumbems) terhadap kerusakan hati terinduksi paracetamol dosis toksik

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek hepatoproteksif ekstrak etanol daun Sambung Nyawa (Gynura Procumbens) terhadap kerusakan hati yang diinduksi paracetamol dosis toksik. Penelitian ini menggunakan 20 ekor tikus, dibagi dalam 5 kelompok, yaitu kelompok kontrol yang diberi pakan, kelompok negatif yang diberikan NaCMC 1% dan paracetamol dosis toksik, kelompok EDSNY 100, 200, 300 mg/kg bb + paracetamol 2.400 mg/kg. Sampel darah tikus diambil melalui melalui vena lateralis kemudian diukur kadar SGOT dan SGPT nya sebelum perlakuan, setelah 4 hari pemberian perlakuan, dan hari ke 6 setelah induksi paracetamol.
Hasil yang diperoleh ekstrak etanol daun Sambung Nyawa (Gynura procumbens) menurunkan secara signifikan kadar SGPT tikus pada dosis 300 mg/kg bb. Walaupun demikian ekstrak daun Sambung Nyawa (Gynura procumbens) tidak mampu menurukan kadar SGOT tikus. Dari hasil gambaran histopatologi baik dosis rendah, sedang, dan tinggi belum dapat memberikan perbaikan yang bermakna terhadap kerusakan hati yang diinduksi paracetamol dosis toksik. Akan tetapi, ekstrak etanol daun Sambung Nyawa terlihat menurunkan jumlah area nekrosis dan degenerasi hepatosit dibandingkan kelompok kontrol negatif.
Berdasarkan hasil penelitian, ekstrak daun Sambung Nyawa dosis 300 mg/kg bb mampu memproteksi peningkatan SGPT, namun belum menunjukkan efek hepatoprotektif yang optimal terhadap kerusakan hati