DETEKSI KARIER GEN PENGHASIL EXTENDED SPECTRUM BETALACTAMASE DENGAN METODE POLYMERASE CHAIN REACTION PADA SPESIMEN FESES SISWA SEKOLAH DASAR DI SULAWESI SELATAN


FIRDAUS, FIRDAUS (2021) DETEKSI KARIER GEN PENGHASIL EXTENDED SPECTRUM BETALACTAMASE DENGAN METODE POLYMERASE CHAIN REACTION PADA SPESIMEN FESES SISWA SEKOLAH DASAR DI SULAWESI SELATAN. Thesis thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of Cover]
Preview
Image (Cover)
C119216202_tesis_19-10-2021 Cover1.jpg

Download (232kB) | Preview
[thumbnail of Bab 1-2] Text (Bab 1-2)
C119216202_tesis_19-10-2021 Bab 1-2.pdf

Download (1MB)
[thumbnail of Dapus] Text (Dapus)
C119216202_tesis_19-10-2021 Dapus-lamp.pdf

Download (421kB)
[thumbnail of Full Text] Text (Full Text)
C119216202_tesis_19-10-2021.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)

Abstract (Abstrak)

Pendahuluan: Feses yang mengandung bakteri extended-spectrum β-lactamase (ESBL) merupakan risiko potensial untuk penularan dan infeksi. Genotipe yang diketahui berasosiasi dengan Enterobacteriaceae penghasil ESBL adalah sefotaksimase (CTX-M), temoniera (TEM), dan variabel sulfhidril (SHV). Namun, data prevalensi ESBL di Indonesia khususnya di Sulawesi Selatan masih terbatas, sehingga diperlukan penelitian lebih lanjut pada masyarakat.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi carier feses Enterobacteriaceae penghasil ESBL pada anak usia sekolah dasar di Sulawesi Selatan, Indonesia.
Metode: Penelitian dilakukan pada anak usia sekolah di Sulawesi Selatan, Indonesia. Deteksi gen ESBL menggunakan metode polymerase chain reaction (PCR). Sebanyak 245 sampel tinja dikumpulkan.
Hasil: Prevalensi pembawa tinja Enterobacteriaceae penghasil ESBL pada anak sekolah adalah 76,7% (188/245). Genotipe gen pengkode Enterobacteriaceae penghasil EBSL menggunakan PCR menemukan bahwa gen TEM, 92,6% (174/188), lebih tinggi dari gen SHV, 38,8% (73/188) dan gen CTX-M, 4,3% (8/188). Itu juga mengungkapkan kombinasi gen penghasil ESBL dari Enterobacteriaceae. Gen kombinasi paling banyak ditemukan pada gen TEM+SHV, antara lain 55 dari 188 (29,26%).
Kesimpulan: Dengan adanya carier gen ESBL menunjukkan bahwa resistensi antibiotik telah menyebar di masyarakat, yang perlu menjadi perhatian karena dapat menjadi reservoir gen ESBL yang dapat ditularkan ke banyak bakteri patogen.
Kata kunci: Anak usia sekolah dasar, Enterobacteriaceae, Extended-Spectrum β-Lactamase, Genotipe, Polymerase Chain Reaction

Item Type: Thesis (Thesis)
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
Depositing User: S.Sos Rasman -
Date Deposited: 22 Nov 2021 00:49
Last Modified: 22 Nov 2021 00:49
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/11307

Actions (login required)

View Item
View Item