GAMBARAN HISTOPATOLOGI ILEUM TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) BETINA PASCA PEMBERIAN DIMETHOATE

NURUL CHAIRUNNISA. Gambaran Histopatologi Ileum Tikus Putih (Rattus norvegicus) Betina Pasca Pemberian Dimethoate. Di bawah bimbingan ABDUL WAHID JAMALUDDIN dan DWI KESUMA SARI.
Dimethoate merupakan salah satu jenis pestisida organofosfat yang digunakan oleh para petani. Penggunaannya dalam skala besar mengakibatkan dimethoate persistensi di tanaman, tanah dan air. Dimethoate yang dikonsumsi secara tidak sengaja dapat menyebabkan efek berbahaya pada berbagai organ termasuk usus halus. Ileum merupakan bagian dari usus halus yang berfungsi melakukan proses pencernaan kimiawi, berperan dalam menyerap nutrisi paling banyak serta berperan penting dalam sistem pertahanan tubuh. Adanya paparan dimethoate ini dapat mengganggu ileum dalam menjalankan fungsinya. Sampel yang digunakan dalam penelitan ini berjumlah 32 ekor tikus putih betina yang dibagi dalam 4 kelompok. Kelompok A (KA) merupakan tikus yang tidak diberikan perlakuan, Kelompok B (KB) diberikan dimethoate dengan dosis 2,5 mg/kg, Kelompok C (KC) dengan dosis 25 mg/kg, dan Kelompok D (KD) dengan dosis 250 mg/kg. Masing-masing kelompok berjumlah 8 ekor yang dibedah pada hari ke-
0, 7, dan 14. Ileum kemudian diambil dan dilakukan pembuatan preparat histologi. Setelah itu, dilakukan pengamatan mikroskopik dengan perbesaran 10x dan 40x. Hasil penelitian menujukkan adanya perubahan berupa kongesti, hemoragi, hiperplasia sel goblet dan sel epitel, erosi, lisis dan nekrosis.
Kata kunci : Dimethoate, Pestisida, Histopatologi, Ileum, Tikus Putih