Ekspresi 8-OHdG urin pada post tuberkulosis dewasa awal


Ayu, Virani Andiyasari Rosa (2021) Ekspresi 8-OHdG urin pada post tuberkulosis dewasa awal. Thesis thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of Cover]
Preview
Image (Cover)
P062182005_tesis_05-11-2021 cover1.png

Download (141kB) | Preview
[thumbnail of Bab I & II] Text (Bab I & II)
P062182005_tesis_05-11-2021 1-2.pdf

Download (839kB)
[thumbnail of Full text] Text (Full text)
P062182005_tesis_05-11-2021.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (4MB)
[thumbnail of Daftar Pustaka] Text (Daftar Pustaka)
P062182005_tesis_05-11-2021 dp.pdf

Download (2MB)

Abstract (Abstrak)

VIRANI ANDIYASARI ROSA AYU. Ekspresi 8-Hydroxy-Deoxyguanosine (8-OHdG) Urin pada Post Tuberkulosis Dewasa Awal. (dibimbing oleh Agussalim Bukhari dan Arif Santoso.)

Penderita post tuberkulosis (post TB) merupakan penderita yang secara klinis, radiologis, dan pemeriksaan sputum menunjukkan riwayat tuberkulosis, selesai pengobatan tuberkulosis paru, dan sembuh dengan Basil Tahan Asam/BTA (-) atau Tes Cepat Molekuler/TCM (-). Penderita post tuberkulosis mengalami proses aging pada paru akibat peningkatan Reactive Oxygen Species (ROS), menyebabkan stres oksidatif, dan menimbulkan fibrosis paru sehingga terjadi penurunan fungsi paru. 8- Hydroxy-deoxyguanosine (8-OHdG) urin merupakan penanda stres oksidatif, berasal dari mekanisme perbaikan dan pergantian DNA yang rusak, yang diekskresikan melalui urin.
Penelitian ini bertujuan menganalisis kadar 8-OHdG urin pada sampel post tuberkulosis dan kontrol sehat umur 26-35 tahun. Kuesioner dan rekam medik dari 40 sampel post tuberkulosis dan 40 sampel kontrol sehat yang memenuhi kriteria inklusi, dikumpulkan untuk memperoleh data klinis yang relevan. Kadar 8-OHdG urin ditentukan menggunakan Enzyme-Linked Immunosorbent Assay (ELISA).
Hasil penelitian menunjukkan kadar 8-OHdG urin post tuberkulosis (3.228 ±
1.552 ng/mL) lebih tinggi tetapi tidak signifikan (p>0.05) dibandingkan kontrol sehat (3.023 ± 1.396 ng/mL). Analisis lanjutan menunjukkan, kadar 8-OHdG urin pada post tuberkulosis laki-laki (3.869 ± 1.537 ng/mL) lebih tinggi secara signifikan (p<0.05) dibandingkan perempuan (2.586 ± 1.309 ng/mL); kelompok umur 31-35 tahun (4.209
± 1.580 ng/mL) lebih tinggi secara signifikan (p<0.05) dibandingkan kelompok umur 26-30 tahun (2.246 ± 0.649 ng/mL); yang yang memiliki IMT underweight (5.267 ±
1.298 ng/mL) lebih tinggi secara signifikan (p<0.05) dibandingkan yang memiliki IMT normoweight (2.454 ± 0.708 ng/mL); yang sembuh ≤6 bulan (5.267 ± 1.298 ng/mL) lebih tinggi secara signifikan (p<0.05) dibandingkan yang sembuh >6 bulan (2.454 ± 0.708 ng/mL); dan derajat sedang (5.267 ± 1.298 ng/mL) lebih tinggi secara signifikan (p<0.05) dibandingkan derajat ringan (2.454 ± 0.708 ng/mL). Penelitian ini menunjukkan kadar 8-OHdG urin pada post tuberkulosis lebih tinggi dibandingkan kontrol sehat umur 26-35 tahun, terutama pada laki-laki, kelompok umur 31-35 tahun, status gizi underweight, sembuh ≤6 bulan, dan derajat sedang.

Kata kunci: post tuberkulosis, aging, 8-OHdG urin, stres oksidatif.

Item Type: Thesis (Thesis)
Uncontrolled Keywords: Post tuberkulosis, aging, 8-OHdG urin, stres oksidatif
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
Depositing User: Andi Milu
Date Deposited: 25 Nov 2021 03:55
Last Modified: 25 Nov 2021 03:55
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/11161

Actions (login required)

View Item
View Item