FAKTOR–FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU BEROBAT PASIEN TB PARU DI PUSKESMAS BATUA DAN PUSKESMAS TAMAMAUNG KOTA MAKASSAR TAHUN 2010-2012


LISU PARE, AMELDA (2012) FAKTOR–FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU BEROBAT PASIEN TB PARU DI PUSKESMAS BATUA DAN PUSKESMAS TAMAMAUNG KOTA MAKASSAR TAHUN 2010-2012. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of Bab 1-2] Text (Bab 1-2)
ameldalisu-3118-1-skripsi 1-2.pdf

Download (637kB)
[thumbnail of Cover]
Preview
Image (Cover)
ameldalisu-3118-1-skripsi cover1.jpg

Download (186kB) | Preview
[thumbnail of Dapus] Text (Dapus)
ameldalisu-3118-1-skripsi dapus.pdf

Download (369kB)
[thumbnail of Full text] Text (Full text)
ameldalisu-3118-1-skripsi.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)

Abstract (Abstrak)

AMELDA LISU PARE
„‟FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU BEROBAT PASIEN TB PARU DI PUSKESMAS BATUA DAN
PUSKESMAS TAMAMAUNG TAHUN 2010-2012‟‟
( xiii + 89Halaman +16Tabel + 5Lampiran)
Tuberkulosis Paru disebabkan bakteri Mycobacterium tuberculosis masih menjadi masalah kesehatan serius yang dialami oleh beberapa
negara berkembang termasuk Indonesia. Global Report WHO 2010 mencatat Indonesia merupakan negara penyumbang kasus TB Paru terbesar
kelima di dunia setelah India, Cina, Afrika Selatan dan Nigeria. Perilaku berobat yang tidak teratur merupakan faktor penyebab kegagalan dalam
mencapai kesembuhan.
Penelitian ini bertujuan mengetahui faktor yang berhubungan dengan perilaku berobat pasien TB Paru di Puskesmas Batua dan Puskesmas
Tamamaung Kota Makassar Tahun 2010-2012. Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional analitik dengan rancangan “Case Control
Study”. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 131 orang namun terjadi perubahan sampel yaitu menjadi 74 orang yang disebabkan beberapa
faktor. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik Exhaustive Sampling. Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji statistic
Odds Ratio (OR). Hasil ini menunjukkan pekerjaan (OR = 0.617, LL-UL = 0.221-1.720), penghasilan keluarga (OR = 2.702, LL-UL = 0.9457.728),
riwayat pengobatan (OR = 1.704, LL-UL = 0.430-6.755) dan pelayanan kesehatan (OR= 0.593, LL-UL = 0.216-1.629) bukan merupakan
faktor risiko terhadap perilaku berobat pasien TB paru. Pengawas Minum Obat (PMO) (OR= 3.636, LL-UL = 1.225–10.790), dukungan keluarga
(OR=3.039, LL-UL = 1.079-8.564), diskriminasi (OR=2.974, LL-UL =1.063-8.318) merupakan faktor risiko terhadap perilaku berobat pasien TB
Paru.
Disarankan kepada kedua puskesmas bahwa perlunya petugas kesehatan aktif dalam upaya peningkatan keteraturan pengobatan pasien TB
Paru dengan melakukan kerjasama dengan keluarga penderita sebagai bentuk dukungan dan pengawasan terhadap pengobatan penderita. Bagi
Penderita TB Paru, diharapkan teratur berobat sehingga tidak terjadi kegagalan pengobatan yang berakibat timbulnya resistensi terhadap obat dan
sumber penularan aktif.
Daftar Pustaka : 40 ( 2002-2012)
Kata Kunci : Perilaku berobat, Pasien TB Paru, Puskesm

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
Depositing User: Kamaluddin
Date Deposited: 22 Nov 2021 00:52
Last Modified: 22 Nov 2021 00:52
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/10951

Actions (login required)

View Item
View Item