MODAL SOSIAL MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN PERHUTANAN SOSIAL DI KAMPUNG WERIANGGI KABUPATEN TELUK WONDAMA


PITRIVER, RACHEL (2020) MODAL SOSIAL MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN PERHUTANAN SOSIAL DI KAMPUNG WERIANGGI KABUPATEN TELUK WONDAMA. Disertasi thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of Sampul]
Preview
Image (Sampul)
20_P3700216003_Cover1.jpg

Download (4kB) | Preview
[thumbnail of Full Text] Text (Full Text)
20_P3700216003(FILEminimizer) ... ok.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)

Abstract (Abstrak)

Permasalahan umum pengembangan Perhutanan Sosial di Papua dan Papua Barat pada umumnya dipengaruhi oleh konflik tenurial, akses legal pemanfaatan lahan dan pemahaman masyarakat yang rendah terhadap program Perhutanan Sosial. Karakteristik modal sosial menjadi salah satu indikator yang akan menentukan keberlangsungan pengelolaan Perhutanan Sosial. Rendahnya salah satu kategori modal sosial akan mengakibatkan menurunnya dukungan terhadap kegiatan yang dilakukan. Oleh karena itu, penelitian terkait karakteristik individu dan modal sosial pada masyarakat lokal perlu dilakukan untuk menjamin keberhasilan Perhutanan Sosial di Kampung Werianggi. Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan strategi pengelolaan Perhutanan Sosial dengan menganalisis hubungan antara variabel karakteristik individu dan unsur modal sosial masyarakat. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, kuisioner dan wawancara. Unsur karakteristik individu dan modal sosial dianalisis menggunakan analisis deskriptif kualitatif, korelasi antara variabel karakteristik individu dan modal sosial dianalisis dengan menggunakan koefisien peringkat Spearman serta strategi pengelolaan Perhutanan Sosial dianalisis menggunakan analsis SWOT. Hasil penelitian menunjukkan karakteristik individu petani responden yang terlibat dalam program Perhutanan Sosial berada pada kategori sedang yaitu sebesar 90,48%. Unsur modal sosial yang berada pada kategori sedang adalah kepercayaan (69,05%) dan norma sosial (54,76%) sedangkan yang berada pada kategori tinggi adalah jaringan (47,02%), kepedulian (80,95%) dan tindakan proaktif (95,24%). Korelasi yang cukup kuat antara variabel karakteristik individu dalam pengelolaan Perhutanan Sosial adalah pendidikan formal dan lama tinggal serta luas lahan dan pendapatan sedangkan korelasi yang cukup kuat antara karakteristik individu dan modal sosial adalah pendidikan formal dan kepercayaan serta pendapatan dan jaringan. Adapun strategi pengelolaan Perhutanan Sosial yang dirumuskan pada penelitian ini adalah mengembangkan aktivitas pendidikan non formal berupa pendidikan dan pelatihan tentang pengolahan HHBK serta mengadakan kursus dan bimbingan teknis terkait kewirausahaan dan penguatan kelembagaan Hutan Desa.

Item Type: Thesis (Disertasi)
Subjects: Q Science > Q Science (General)
Depositing User: - Andi Anna
Date Deposited: 11 Dec 2020 06:26
Last Modified: 11 Dec 2020 06:26
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/1092

Actions (login required)

View Item
View Item