FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN SIKAP DAN PERILAKU KESEHATAN REPRODUKSI MAHASISWI RANTAU DI KOTA MAKASSAR

Pupin Astuti. Faktor yang Berhubungan dengan Sikap dan Perilaku Kesehatan Reproduksi Mahasiswi Rantau di Kota Makassar
Masalah kesehatan reproduksi erat kaitannya dengan perilaku seksual terutama dikalangan remaja. Masalah kesehatan reproduksi yang banyak terjadi pada perempuan adalah kehamilan yang tidak diinginkan, tindakan abortus, penggunaan alat kontrasepsi yang tidak aman, radang panggul, dan gangguan mentruasi. Pengalaman seksual dilaporkan lebih tinggi pada wanita dan pria yang berusia 20-24 tahun (SDKI,2017). Mahasiswa merupakan tahap perkembangan dewasa muda dengan rentan usia 18-25 tahun yang biasa disebut dengan masa emerging adulthood yaitu masa dimana seseorang aktif secara seksual dan belum menikah sehingga kalangan dewasa muda lebih mungkin melakukan hubungan seksual pranikah dalam suatu hubungan dibandingan dengan remaja.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan sikap dan perilaku kesehatan reproduksi mahasiswi rantau yang tinggal di Kota Makassar. Penelitian ini bersifat analitik observasional dan menggunakan desain cross sectional study. Populasi dalam penelitian ini adalah semua mahasiswa putri D3/D4/S1 (mahasiswi) rantau yang meninggalkan kampung halamannya untuk menempuh pendidikan di perguruan tinggi negeri yang ada di Kota Makassar. Jumlah sampel minimal yang dibutuhkan pada penelitian ini adalah berjumlah 384 sampel yang terdiri dari Universitas Hasanuddin sebanyak 207 responden (53.9%), Universitas Negeri Makassar sebanyak 74 responden (19,3%), Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar sebanyak 67 responden (17,4%) dan Politenik Negeri Ujung Pandang sebanyak 36 responden (9.4%).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan responden terkait kesehatan reproduksi berhubungan secara signifikan terhadap sikap kesehatan reproduksi mahasiswa ( p-value 0,003< 0,05) dan tidak berhubungan dengan perilaku kesehatan reproduksi mahasiswi rantau (0,425 > 0,05). Kedekatan ibu dengan remaja tidak berhubungan secara signifikan terhadap sikap kesehatan reproduksi mahasiswa (p-value 0,284 > 0,05) tapi berhubungan secara signifikan dengan perilaku kesehatan reproduksi mahasiswi rantau (0,048 < 0,05). Penggunaan media soisal berhungan tidak berhubungan secara signifikan terhadap sikap kesehatan reproduksi mahasiswa ( p-value 0,644 > 0,05) tapi berhubungan secara signifikan dengan perilaku kesehatan reproduksi mahasiswi rantau (0,006 < 0,05).
Hal tersebut menyatakan bahwa pengetahuan terkait kesehatan reproduksi berhubungan dengan sikap kesehatan reproduksi dan tidak berhubungan dengan perilaku kesehatan reproduksi remaja. Sedangkan kedekatan ibu dan penggunaan media sosial tidak berhubungan dengan sikap remaja namun memiliki hubungan yang signifikan dengan perilaku kesehatan reproduksi remaja.
Mahasiswi rantau hendaknya selalu meningkatkan ketakwaannya kepada Allah subhanahu wa ta’ala dan fokus pada pengembangan potensi diri selama menjalani pendidikan di tempat perantauan. Orang tua agar tetap dapat mengawasi, memberikan perhatian, mengedukasi, dan mengontrol perilaku kesehatan reproduksi, sehingga dapat mencegah perilaku seksual berisiko.
Kata Kunci : Kesehatan Reproduksi, Mahasiswa, Perilaku, Sikap