Lukman, Hafidin (2020) Kajian Pengetahuan dan Tindakan Masyarakat dalam Mewaspadai Gigitan Anjing sebagai Hewan Penular Rabies (HPR) di Kabupaten Pinrang. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.
O11116301_skripsi cover.pdf
Download (2MB)
O11116301_skripsi 1-2.pdf
Download (1MB)
O11116301_skripsi.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (3MB)
O11116301_skripsi dp.pdf
Download (2MB)
Abstract (Abstrak)
Rabies merupakan penyakit zoonotik yang tersebar luas di berbagai daerah Indonesia. Pinrang merupakan salah satu daerah endemis rabies di Sulawesi Selatan. Kasus gigitan HPR (Hewan Penular Rabies) di Kabupaten Pinrang tahun 2018 terdapat 121 kasus dan tahun 2019 terdapat 168 kasus. Penelitian ini bersifat studi observasional analitis menggunakan desain penelitian lintas seksional. Pengambilan sampel gugus bertahap (multistage cluster random sampling). Penelitian dilakukan di tiga Kecamatan di Kabupaten Pinrang, Kecamatan Watang Sawitto, Patampanua, dan Lanrisang dengan total 6 Desa. Jumlah sampel sebanyak 180 sampel. Sampel penelitian adalah warga desa dipilih secara acak. Pertanyaan bersifat closed ended (disediakan jawabannya) dan open ended (respondens bebas menjawab). Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara terstruktur melalui kuisioner, meliputi: a) Pengetahuan masyarakat mengenai rabies. b) Tindakan awal saat tergigit anjing dan tindakan selanjutnya setelah tergigit anjing. Data disusun menggunakan Microsoft Excel. Hasil penelitian menunjukkan pengetahuan masyarakat tentang HPR di Kecamatan dengan gigitan HPR tertinggi dan sedang tergolong baik dengan 3 variabel yang digunakan memiliki persentase diatas 50% baik. Kecamatan dengan gigitan HPR rendah tergolong baik meskipun dari 3 variabel yang diukur hanya dua variabel yang memenuhi persentase baik diatas 50% dan satu variabel (ciri-ciri rabies) dibawah dari 50% baik. Tindakan masyarakat dalam mewaspadai gigitan Hewan Penular Rabies (HPR) di kecamatan dengan gigitan HPR tertinggi (Kecamatan Patampanua) dikategorikan baik begitupula di kecamatan dengan gigitan HPR sedang (Kecamatan Watang Sawitto) hal ini dikarenakan 2 variabel yang digunakan (tindakan awal dan tindakan selanjutnya) memiliki persentase diatas 50% baik. Sedangkan di kecamatan dengan gigitan HPR terendah (Kecamatan Lanrisang) dikategorikan buruk, dikarenakan (tindakan awal dan tindakan selanjutnya) memiliki presentase diatas 50% buruk.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | Q Science > QL Zoology R Medicine > R Medicine (General) R Medicine > RZ Other systems of medicine |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Kedokteran > Pendidikan Dokter Hewan |
Depositing User: | wahyuni aras |
Date Deposited: | 11 Dec 2020 06:11 |
Last Modified: | 06 Nov 2024 04:36 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/1086 |