FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUALITAS HIDUP ORANG DENGAN HIV-AIDS (ODHA) DI KLINIK VCT PUSKESMAS JUMPANDANG BARU KOTA MAKASSAR TAHUN 2021

Whidy Wildana Sakinah. “Faktor Yang Berhubungan dengan Kualitas Orang dengan HIV-AIDS di Klinik VCT Puskesmas Jumpandang Baru Kota Makassar”.
HIV-AIDS merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi virus HIV (Human Immunodeficiency Virus) yang menyerang sistem kekebalan tubuh. Infeksi tersebut juga menyebabkan penderita mengalami penurunan ketahanan tubuh sehingga sangat mudah untuk terinfeksi berbagai macam penyakit lain yang disebut dengan AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome). Kualitas hidup sangat memeengaruhi kondisi ODHA. Terdapat beberapa faktor yang memengaruhi kualitas hidup penderita HIV-AIDS yaitu meliputi dukungan sosial, efek ARV, efek dari psikososial, spiritual, lama infeksi virus HIV, mekanisme koping, depresi, stigma, pekerjaan, serta status pernikahan. Menurut data statistik WHO pada bulan juli tahun 2020 didapatkan data bahwa terdapat 38 juta orang yang hidup dengan kasus HIV-AIDS di dunia dan 1,7 juta merupakan kasus baru dan 0,7 juta merupakan kasus kematian akibat HIV-AIDS.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan kualitas hidup ODHA di Klinik VCT Puskesmas Jumpandang Baru Kota Makassar. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif menggunakan pendekatan survei analitik dengan desain cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah ODHA di Klinik VCT Puskesmas Jumpandang Baru Kota Makassar yang mendapatkan terapi ARV dengan jumlah sampel sebanyak 154 orang diperoleh dengan metode consecutive sampling. Pengumpulan data menggunakan instrumen kuesioner serta observasi. Pengolahan data menggunakan SPSS. Analisis data yang dilakukan adalah analisis univariat dan bivariat dengan uji chi square. Penyajian data dalam bentuk tabel disertai narasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel yang berhubungan adalah variabel depresi (p=0,005), stigma (p=0,001), dan dukungan sosial (p=0,000). Sedangkan variabel yang tidak berhubungan yaitu variabel infeksi oportunistik (p=0,197) dan variabel lama menderita (p=0,333) dengan kualitas hidup ODHA Peneliti menyarankan untuk ODHA agar lebih membuka diri dan petugas kesehatan agar lebih meningkatkan edukasi pada masyarakat agar lebih meminimalisir stigma sehingga berdampak pada penurunan depresi dan infeksi oportunistik dan meningkatkan dukungan sosial pada ODHA.
Kata Kunci : HIV-AIDS, ODHA, kualitas hidup