FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINDAKAN TIDAK AMAN (UNSAFE ACTION) PADA PEKERJA BONGKAR MUAT DI PT PELABUHAN INDONESIA IV (PERSERO)CABANG MAKASSAR

ISMAWATI. “FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINDAKAN TIDAK AMAN (UNSAFE ACTION) PADA PEKERJA BONGKAR MUAT DI PT PELABUHAN INDONESIA IV (PERSERO) CABANG MAKASSAR”
(115 halaman + 13 tabel + 2 gambar + 6 lampiran)
Kecelakaan kerja mengakibatkan merugikan bagi pengusaha, tenaga kerja, pemerintah dan masyarakat, antara lain adalah korban jiwa manusia, hilang atau berkurangnya kesempatan kerja, tenaga terampil, dana yang tertanam dan lain-lain. Penyebab kecelakaan kerja disebabkan oleh dua faktor, faktor lingkungan dan faktor manusia dapat menyebabkan kecelakaan kerja. Faktor lingkungan antara lain kebijakan atau peraturan, peralatan kerja, kondisi area kerja dan prosedur kerja mengenai pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja (K3). Faktor manusia (human factor) berupa perilaku atau kebiasaan kerja yang tidak aman (unsafe action) atau menyimpang dari tata cara kerja yang benar berdasarkan persetujuan bersama sehingga mengakibatkan terjadinya kecelakaan kerja.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui fakor yang berhubungan dengan tindakan tidak aman (unsafe action) pada pekerja bongkar muat di PT. Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Cabang Makassar pada bulan Mei 2021. Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional dengan rancangan cross sectional. Sampel pada penelitian ini berjumlah 140 buruh. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan lembar observasi. Analisis data adalah univariat dan bivariat menggunakan uji statistik Chi-Square.
Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa sebanyak 78 pekerja (55,7%) melakukan tindakan tidak aman dan 62 pekerja (44,7%) yang melakukan tindakan aman. Adapun hasil uji statistik menunjukan bahwa ada hubungan antara pengetahuan (p=0,014), masa kerja (p=0,047) dan sikap (p=0,030) dengan tindakan tidak aman pada pekerja bongkar muat di PT. Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Cabang Makassar, serta tidak ada hubungan antara pengawasan (p=0,252) dan penggunaan Alat Pelindung Diri (p=0,204) dengan tindakan tidak aman pada pekerja bongkar muat di PT. Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Cabang Makassar.
Penelitian ini menyarankan kepada pihak perusahaan untuk melibatkan pekerja mengikuti pelatihan K3 untuk menambah pengetahuan pentingnya K3 di tempat kerja serta lebih memaksimalkan pengawasan agar pekerja melakukan pekerjaan sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP).
Kata Kunci: Tindakan Tidak Aman, Pekerja Bongkar Muat