KEBIJAKAN PENATAAN DAN PEMBERDAYAAN PEDAGANG KAKI LIMA PANTAI LOSARI BERBASIS KONSEP SMART CITY

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk kebijakan yang telah dilakukan oleh pemerintah dalam penataan dan pemberdayaan PKL Pantai Losari, menemupahami dampak kebijakan tersebut terhadap PKL, dan menjelaskan arahan pengembangan kebijakan yang berbasis konsep smart city. Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif kualitatif untuk mendeskripsikan bentuk kebijakan yang telah dilakukan oleh pemerintah; analisis tematik kualitiatif untuk menemupahami dampak kebijakan tersebut terhadap PKL diukur dengan enam kriteria evaluasi kebijakan yaitu efektivitas, efisiensi, kecukupan, kesamarataan, responsivitas, dan ketepatan; dan analisis deskriptif kualiatif komparatif untuk menjelaskan arahan pengembangan kebijakan berbasis konsep smart city. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk kebijakan penataan yang telah dilakukan oleh pemerintah Kota Makassar meliputi 3 indikator, sedangkan kebijakan pemberdayaan meliputi 4 indikator. Dampak kebijakan penataan PKL menunjukkan tidak terpenuhinya kriteria kecukupan, sedangkan dampak kebijakan pemberdayaan menunjukkan tidak terpenuhinya kriteria kecukupan, kesamarataan, responsivitas, dan ketepatan. Arahan pengembangan kebijakan yang berbasis konsep smart city terhadap kebijakan penataan dan pemberdayaan PKL Pantai Losari yang belum memenuhi kriteria evaluasi kebijakan merekomendasikan kebijakan penataan berupa menciptakan zona spesialisasi jualan PKL, membangun ciri khas yang berbeda di setiap zona jualan, dan penataan kembali lokasi parkiran kendaraan pribadi; sedangkan kebijakan pemberdayaan berupa penyediaan wastafel portable, menambah ukuran lapak jualan dan menerbitkan regulasi pemakaian lapak, memfasilitasi akses permodalan, menciptakan produk mandiri, serta strategi diversifikasi jualan. Kebijakan tersebut diharapkan kepada pemerintah untuk dapat menciptakan regulasi yang baku dalam tata kelolanya.