HUBUNGAN FAKTOR LINGKUNGAN FISIK DAN PERILAKU SEHAT DENGAN KEBERADAAN LARVA AEDES AEGYPTI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SALOTUNGO KABUPATEN SOPPENG

Surya Nirmalasari. Surya Nirmalasari “Hubungan Faktor Lingkungan Fisik dan Perilaku Sehat dengan Keberadaan Larva Aedes aegypti di Wilayah Kerja Puskesmas Salotungo Kabupaten Soppeng”
Penyakit demam berdarah dengue (DBD) yang ditularkan melalui vector nyamuk masih menjadi masalah besar yang menyangkut kesehatan masyarakat di negara-negara beriklim tropis dan sub tropis di dunia termasuk di Indonesia. Puskesmas Salotungo merupakan wilayah dengan jumlah kasus DBD tertinggi. Pada tahun 2019 sebanyak 11 kasus DBD di Kelurahan Lemba. Angka Bebas Jentik (ABJ) di Kelurahan Lemba pada tahun 2019, yaitu 68% (< 95%). Faktor lingkungan fisik (kondisi penutup, suhu dan kelembapan) dan perilaku sehat (pengetahuan, sikap dan tindakan) berpengaruh besar terhadap keberadaan dan perkembangbiakan larva Aedes aegypti.
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu observasionalanalitik dengan desain cross sectional. Pengambilan sampel dilakukan dengan wawancara menggunakan kuesioner dan pengamatan langsung dengan menggunakan lembar observasi. Populasi penelitian ini adalah seluruh rumah yang ada di Kelurahan Lemba dengan sampel sebanyak 100 rumah. Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan proporsional simple random sampling.
Hasil penelitian diperoleh, variabel yang berhubungan dengan keberadaan larva Aedes aegypti adalah suhu air (p= 0,000), kelembapan (p= 0,009), kondisi penutup (p= 0,002), dan tindakan (p= 0,006). Variabel yang tidak berhubungan dengan keberadaan larva Aedes aegypti adalah pengetahuan (p= 0,129) dan sikap (p=1,000). Adapun kepadatan larva Aedes aegypti di Kelurahan Lemba adalah DF= 5, termasuk dalam kategori sedang dalam penularan penyakit DBD.
Kesimpulan penelitian ini adalah ada hubungan suhu air, kelembapan, kondisi penutup dan tindakan dengan keberadaan larva. Tidak ada hubungan pengetahuan dan sikap dengan keberadaan larva. Adapun kepadatan larva di wilayah kerja Puskesmas Salotungo dalam kategori sedang. Disarankan kepada petugas kesehatan setempat untuk meningkatkan kewaspadaan dalam penanggulangan terhadap penyakit DBD dengan mengintensifkan penyuluhan kesehatan tentang penyakit tersebut dan cara pencegahannyamelalui PSN 3M Plus, serta ada urgensi kerjasama lintas program dan lintas sektoral dalam pencegahan penyakit DBD.
Kata Kunci : Lingkungan Fisik, Perilaku Sehat, Keberadaan Larva