AKTIVITAS PENGHAMBATAN XANTIN OKSIDASE DARI EKSTRAK ETANOL HERBA SURUHAN (Peperomia pellucida L.), HERBA AKAR KUCING (Acalypha indica L.), DAN BUAH PARE (Momordica charantia L.)


PARAWANSAH, PARAWANSAH (2012) AKTIVITAS PENGHAMBATAN XANTIN OKSIDASE DARI EKSTRAK ETANOL HERBA SURUHAN (Peperomia pellucida L.), HERBA AKAR KUCING (Acalypha indica L.), DAN BUAH PARE (Momordica charantia L.). Thesis thesis, Universitas Hassanuddin.

[thumbnail of Bab 1-2] Text (Bab 1-2)
parawansah-2778-1-parawans-h 1-2.pdf

Download (573kB)
[thumbnail of Cover]
Preview
Image (Cover)
parawansah-2778-1-parawans-h cover.jpg

Download (290kB) | Preview
[thumbnail of Dapus] Text (Dapus)
parawansah-2778-1-parawans-h dapus-lam.pdf

Download (896kB)
[thumbnail of Full Text] Text (Full Text)
parawansah-2778-1-parawans-h.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)

Abstract (Abstrak)

ABSTRAK
PARAWANSAH. Aktivitas penghambatan xantin oksidase dari ekstrak etanol
herba suruhan (Peperomia pellucida L.), herba akar kucing (Acalypha indica
L.), dan buah pare (Momordica charantia L.) (dibimbing oleh Gemini Alam
dan Rosdiana Natzir).
Asam urat merupakan hasil akhir dari katabolisme purin, yaitu reaksireaksi enzimatis di dalam sel-sel tubuh dari asam dinukleotida atau asam
ribonukleotida. Bila terjadi peningkatan asam urat dalam darah secara
berlebihan (hiperurikemia) akan menyebabkan penyakit pirai/gout.
Untuk mengetahui (1) adanya pengaruh pemberian berbagai
konsentrasi ekstrak etanol herba suruhan, herba akar kucing, dan buah pare
terhadap penghambatan pembentukan asam urat yang berlebihan melalui
inhibisi xantin oksidase, (2) Membandingkan efektifitas penghambatan xantin
oksidase ekstrak etanol herba suruhan, herba akar kucing, dan buah pare
terhadap pembentukan asam urat.
Desain penelitian yang digunakan yaitu eksperimental, dengan
menggunakan enzim xantin oksidase, xantin (substrat), dapar fosfat pH 7,5,
sampel (ekstrak suruhan, akar kucing, pare) dan HCl 1 M sebagai pemutus
reaksi. Uji inhibisi xantin oksidase diukur serapannya menggunakan
spektrofotometer UV pada panjang gelombang 290 nm untuk melihat
seberapa besar sisa xantin yang tidak bereaksi dalam sampel uji. Analisis
yang digunakan yaitu persen penghambatan, regresi linier yang dilanjutkan
penentuan nilai IC50.
Dari hasil penelitian telah diketahui persen penghambatan, regresi
linier yang dilanjutkan penentuan nilai IC50. Secara berurutan ekstrak etanol
suruhan 200 ppm 21.01 %, 100 ppm 35.53 %, 50 ppm 43.86 %, 25 ppm
48.61 %, 12.5 ppm 50.44 % dan nilai IC50 = 19.5 ppm. Ekstrak etanol akar
kucing 200 ppm 60.75 %, 100 ppm 50.52 %, 50 ppm 46.76 %, 25 ppm 40.86
%, 12.5 ppm 29.31 %, 6.25 ppm 7.03 % dan nilai IC50 = 77.6 ppm. Ekstrak
etanol pare 100 ppm 23.99 %, 50 ppm 42.44 %, 25 ppm 47.32 %, 12.5 ppm
52.58 %, 6.25 ppm 63.56 % dan nilai IC50 = 17.8 ppm. Untuk Alopurinol
(kontrol positif) 5 ppm 39.55 %, 2.5 ppm 45.04 %, 1.25 ppm 51.75 %, 0.625
ppm 67.98 %, 0.3125 ppm 77.28 %, 0.15625 ppm 84.72 % dan nilai IC50 =
1.99 ppm. Sedangkan kontrol negatif (enzim + substrat) dengan absorban
0.75026.
Ekstrak buah pare memiliki aktivitas penghambatan terhadap enzim
xantin oksidase lebih baik dari ekstrak herba suruhan dan herba akar kucing.
Kata kunci : Xantin oksidase, Peperomia pellucida L., Acalypha indica L.,
Momordica charantia L.

Item Type: Thesis (Thesis)
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
Depositing User: Kamaluddin
Date Deposited: 16 Nov 2021 02:16
Last Modified: 16 Nov 2021 02:16
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/10708

Actions (login required)

View Item
View Item