Alqumairah, Andi Aisyah (2020) Dinamika Post-Traumatic Growth (PTG) Penyintas Bencana Alam Palu, Sulawesi Tengah. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.
Q11115508_skripsi_23-10-2020(FILEminimizer)_Hal_Judul1.jpg
Download (240kB) | Preview
Q11115508_skripsi_23-10-2020(FILEminimizer)_1-2.pdf
Download (1MB)
Q11115508_skripsi_23-10-2020(FILEminimizer)_Daftar Pustaka dan Lamp..pdf
Download (590kB)
Q11115508_skripsi_23-10-2020(FILEminimizer).pdf
Download (3MB)
Abstract (Abstrak)
Bencana alam sebagai stresfull event memicu perasaan tidak aman (insecure), kecemasan (anxiety), ketakutan (fear), dan mengganggu kesehatan mental akibat dampak fisik, psikologis, dan materil. Seiring berjalannya waktu memasuki tahap rekonstruksi, penyintas melakukan penyesuaian diri agar mampu bertahan (survive) hingga mengalami pertumbuhan pasca kejadian traumatis (post-traumatic growth). Pemaknaan kejadian dan pandangan hidup menjadi titik balik perjuangan penyintas untuk bertumbuh setelah melibatkan proses kognitif dan perenungan (rumination). Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan dinamika post-traumatic growth penyintas bencana alam Palu Sulawesi Tengah menggunakan pendekatan kualitatif (narrative study). Data penelitian diperoleh melalui metode wawancara semistruktural dan metode observasi yang merujuk pada proses, aspek, dan faktor posttraumatic growth kepada delapan penyintas bencana gempa, tsunami, dan/atau likuifaksi usia dewasa awal (18-40 tahun). Hasil penelitian menggambarkan adanya perasaan tidak aman, menyalahkan Tuhan, hingga mempertanyakan tujuan hidup pada responden pasca bencana alam (challenges). Perasaan tersebut menimbulkan gangguan tidur, penilaian diri sendiri, dan kecemasan stimulus bencana (rumination mostly & intrusive). Penyintas lalu menceritakan kondisi kepada keluarga dan teman (self-disclosure) dalam bentuk aspek hubungan dengan orang lain. Keterbukaan tersebut membuatnya melakukan perenungan (rumination of emotional distress) hingga mengembangkan aspek kekuatan personal. Perenungan yang mendalam dengan tujuan merencanakan hidup (rumination more deliberate schema changes development) membuat penyintas mengembangkan aspek spiritualitas dan penghargaan hidup sebagai titik balik pertumbuhan pasca bencana dengan aspek kemungkinan baru. Perbedaan jangka waktu post-traumatic growth setiap responden berkisar 1-5 bulan dipengaruhi oleh dampak dan intensitas faktor. Faktor internal terdiri dari faktor sikap (attitude), usaha (effort), pemikiran (thought), kebutuhan (need), spiritualitas (spirituality), karakter personal (personal character), pemaknaan (sense), serta nilai dan prinsip hidup. Sementara itu, faktor eksternal terbagi terdiri dari dukungan sosial (social support), pola asuh orang tua, nilai budaya (culture value), dan community resilience.
Kata Kunci: Bencana alam, Penyintas, Post-Traumatic Growth
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Bencana alam, Penyintas, Post-Traumatic Growth |
Subjects: | Q Science > QP Physiology |
Depositing User: | sangiasseri abubakar |
Date Deposited: | 11 Dec 2020 05:52 |
Last Modified: | 08 Nov 2024 07:24 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/1059 |