TINJAUAN JURIDIS PRIVATISASI BUMN MELALUI KOMBINASI PARTNER STRATEGIS DAN PENAWARAN UMUMPERDANA(INITIAL PUBLIC OFFERING/IPO)DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN NEGARA JurisdictionOverviewof StateOwned Enterprises(SOEs)Privatization Through theCombination ofStrategicPartnerand InitialPublicOffering (IPO)toIncreaseNational Revenue

Ida Faridha. Tinjauan Juridis Privatisasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
Melalui Kombinasi Partner Strategis (Direct Placement) dan Penawaran Umum
Perdana (Initial Public Offering/IPO) Dalam Meningkatkan Pendapatan Negara
(Dibimbing oleh Abdullah Marlang dan Aminuddin Ilmar).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui akibat hukum terhadap penerapan
metode privatisasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) melalui program partner
strategis (Direct Placement) dan penawaran umum Perdana (Initial Public
Offering/IPO) dan sejauh mana penerapan metode privatisasi Badan Usaha Milik
Negara (BUMN) melalui Program Partner Strategis (Direct Placement) dan
Penawaran Umum Perdana (Initial Public Offering/IPO) sesuai dengan tujuan
yang ingin dicapai oleh privatisasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Penelitian ini bersifat deskriptif. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi
dan dokumentasi. Data dianalisis dengan menggunakan analisis kualitatif.
Penelitian ini dilaksanakan di PT Telkom Kendari, sebagai salah satu cabang PT
Telkom Indonesia.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan adanya pelaksanaan privatisasi
BUMN dengan metode Initial Public Offering (IPO) dan partner strategis (Direct
Placement) memberikan akibat hukum berupa perubahan pengaturan pada
Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Selain itu, pelaksanaan privatisasi melalui
kombinasi Initial Public Offering (IPO) dan partner strategis (Direct Placement)
pada PT Telkom dikaitkan dengan tujuan pelaksanaan privatisasi dapat dikatakan
telah memenuhi kriteria tujuan dari privatisasi BUMN yang dilaksanakan oleh
pemerintah yaitu memberikan peningkatan kinerja perusahaan, penerapan
prinsip-prinsip Good Corporate Governance dalam pengelolaan PT Telkom,
adanya akses ke pasar internasional, adanya transfer ilmu pengetahuan dan
teknologi, adanya perubahan budaya kerja, dan dapat menutup defisit dan
meningkatkan APBN.