UJI TOKSISITAS SUB AKUT KOMBINASI EKSTRAK ETANOL DAUN PARE (Momordica charantia L.), TEMU PUTIH (Curcuma zedoaria Rosc.) DAN BANGLE (Zingiber purpureum Roxb.) TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI HATI TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus)


AZIS, NUR’ ASIA (2021) UJI TOKSISITAS SUB AKUT KOMBINASI EKSTRAK ETANOL DAUN PARE (Momordica charantia L.), TEMU PUTIH (Curcuma zedoaria Rosc.) DAN BANGLE (Zingiber purpureum Roxb.) TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI HATI TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus). Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of Cover]
Preview
Image (Cover)
N11114019_skripsi cover1.jpg

Download (357kB) | Preview
[thumbnail of Bab 1-2] Text (Bab 1-2)
N11114019_skripsi Bab 1-2.pdf

Download (707kB)
[thumbnail of Dapus] Text (Dapus)
N11114019_skripsi Dapus-lamp.pdf

Download (1MB)
[thumbnail of Full Text] Text (Full Text)
N11114019_skripsi.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (2MB)

Abstract (Abstrak)

NUR’ ASIA AZIS. Uji Toksisitas Sub Akut Kombinasi Ekstrak Etanol Daun Pare (Momordica Charantia L.), Temu Putih (Curcuma Zedoaria Rosc.) Dan Bangle (Zingiber Purpureum Roxb.) Terhadap Gambaran Histopatologi Hati Tikus Putih (Rattus Norvegicus). Dibimbing Oleh Yulia Yusrini Djabir, Gemini Alam.
Tanaman yang biasa digunakan oleh masyarakat sebagai obat tradisional seperti pare, kunyit putih dan bangle yang memiliki efek mukolitik dan antituberkulosis dengan perbandingan 1:1:1. Namun, toksisitas kombinasi ekstrak belum pernah dikonfirmasi menggunakan histopatologi hati secara sub-akut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak etanol 70% daun pare (Momordica charantia L.), kunyit putih (Curcuma zedoaria Rosc.) dan bangle (Zingiber purpureum Roxb.) dengan perbandingan 1:1:1 terhadap kondisi histopatologi hati tikus putih (Rattus norvegicus). Hewan coba dibagi menjadi 4 kelompok yang masing-masing terdiri atas 5 ekor tikus. Kelompok pertama adalah kontrol negatif yang diberi NaCMC, kelompok kedua diberi suspensi ekstrak 1%, kelompok ketiga diberi suspensi ekstrak 3%, dan kelompok terakhir diberi suspensi ekstrak 9% selama 14 hari setiap hari. Pada hari ke-15 sampel hati diambil dengan cara pembedahan. Organ hati dibuat preparat dan diamati di bawah mikroskop dengan pewarnaan HE (Hematoxylin eosin). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok dengan konsentrasi ekstrak 1% dapat menyebabkan kerusakan histopatologi ringan pada sel hati, namun kerusakan sel hati semakin intensif dengan penggunaan ekstrak dengan konsentrasi 3% dan 9%. Disimpulkan bahwa semakin tinggi konsentrasi ekstrak yang digunakan semakin tinggi derajat kerusakan yang terjadi pada organ hati.
Kata kunci: histopatologi, sub akut, daun pare (Momordica charantia L.), temu putih (Curcuma zedoaria Rosc.), bangle (Zingiber purpureum Roxb.)

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: Q Science > Q Science (General)
Depositing User: S.Sos Rasman -
Date Deposited: 11 Nov 2021 14:39
Last Modified: 11 Nov 2021 14:39
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/10417

Actions (login required)

View Item
View Item