STUDI KINERJA BETON SCC DENGAN PENAMBAHAN SERAT NILON

Beton adalah bahan konstruksi yang paling banyak dipakai secara luas sebagai bahan bangunan karena memiliki kelebihan seperti mudah dalam pengerjaan (workability), memiliki kuat tekan yang tinggi, ekonomis dalam hal pembuatan dan perawatan. Namun terdapat beberapa kelemahan yang diperoleh dari penggunaan beton sperti kuat tarik yang rendah, mudah retak dan bersifat getas (brittle). Olehnya itu diperlukan penambahan serat untuk meningkatkan daktalitas. Penelitian ini fokus pada analisa perilaku mekanik, distribusi serat dan mikrostruktur beton SCC dengan penambahan serat nilon. Serat nilon yang digunakan berdiameter 0,35 mm dan 0,65 mm dengan panjang 15 mm dan 20 mm. Persentase penambahan serat nilon sebesar 0,5% dan 1% terhadap berat semen. Dengan penambahan serat nilon 1% (diameter 0,65 mm dan panjang 15 mm) kuat tekan meningkat 126%, sedangkan kuat tarik dan kuat lentur meningkat masing-masing sebesar 56,27% dan 5,390% pada penambahan 1% serat nilon (diameter 0,65 mm dan panjang serat 20 mm). Diameter, panjang dan volume penambahan serat nilon mempengaruhi perilaku mekanik beton SCC secara signifikan. Semakin besar diameter nilon dan persentase penambahan nilon, maka semakin tinggi peningkatan kekuatan beton. Dari hasil penelitian, ditemukan bahwa serat nilon tersebar secara merata dalam campuran beton SCC dan tidak mengalami penggumpalan serta berat volume beton berkurang 5-7% dari beton normal. Hasil SEM menunjukkan interface yang jelas antara beton dan serat nilon serta morfologi serat nilon yang licin menyebabkan ikatan dengan beton menjadi lemah.